Minggu, 15 Februari 2009

Berita Sintang


Bupati Sintang pada acara Serah Terima Jabatan Camat Sungai Tebelian, dikutip dari Tribun Pontianak, halaman 15.

1 komentar:

Ilutiƶnteam mengatakan...

Salam kenal dari saya PetualangX, salut buat anda penjaga Blog ini "pendapat kami hargai namun harus disetujui" basa-basi klasik (Saya tahu itu hak anda, NB ; Kracker dan Lamer masih ada bung). Sekapur sirih dari saya dengan menggaris bawahi konsep pemekaran "Kapuas Raya" dan "Bandara Tebelian", Saya bertentangan dengan anda semua bung yang pro Kapuas Raya dan mungkin salah satu diantara rekan-rekan saya yang kontra dengan konsep tersebut. Banyak dasar, landasan, pemikiran, dan konsep yang bertentangan, kecuali bung bisa meyakinkan saya? Jangan pandang dan rasakan sesuatu dari atas singgasana anda bung, coba lihat dan nikmati sesuatu dibawah berdampingan dengan kami Anak Benua Bumi Borneo. Kalimantan ada empat bung, bahkan tiga diantara kita jauh lebih maju dan berkembang dari berbagai aspek yang ada. Mengapa anda bisa melayangkan wacana Kapuas Raya secara publik? Tanda tanya ini timbul dibenak saya, benahi segala aspek, buat konsep dan jalankan dengan benar. Baru kita duduk satu meja membahas pemekaran, kalau sekarang tunggu dulu bung. Realita yang kita bicarakan, kalau hanya fisik dan promosi itu semu, sementara jauh dipelosok sana suara jeritan tangis masih saya dengar dan selalu menghantui. Sumber Daya Manusia (SDM) kita masih terbatas, sementara Sumber Daya Alam (SDA) kita berlimpah. Bagaimana kita bisa katakan siap kalau hal kecil ini saja Pemerintah tidak bisa selesaikan, apalagi ingin mengemban amanah yang baru dan begitu besar dari Pemerintah Pusat. Masih ada solusi lain jika ingin pemerataan dan pembangunan, yang pasti kita benahi dulu yang sudah ada baru kita tindak lanjuti konsep pemekaran bung. Banyak Litaratur dan konsep yang membuat kita berseberangan dan itu kelak kita bedah lebih lanjut, pastinya sebagai suatu Pekerjaan Rumah buat anda tangan-tangan penguasa kalau kami ada dan akan tetap mempertahankan konsep kami juga. Mengenai Bandara Tebelian, mungkin saat ini bung Milton silahkan tersenyum ya! Saya kurang paham soal hitung-menghitung serta mengkalkulasikan dana dari konsep Bandara Tebelian, akan tetapi jika kelak Masyarakat Adat menjerit dalam luka dan tangis maka kita akan bertemu dan berjabat tangan bersama KPK. Maaf jika ada salah kata (Saya angkat topi kalau bung penulis Blog berani menampilkan celoteh saya, NB ; "Jika melihat ketidak adilan hati mu bergetar maka engkaulah saudara ku"), waktu saya terbatas karena alunan dawai sapek memanggil saya untuk turun menyadap pohon nafkah anugerah Sang Pencipta. "Salam Demokrasi"