Senin, 07 Juni 2010

Solar Panel Solusi tepat untuk Daerah Terisolir







Solar panel adalah solusi tepat untuk pembangunan daerah terisolir, karena sumber daya alam yang mencukupi yaitu kebutuhan sinar matahari untuk daerah tropis seperti Kalimantan ini sangat potensial, sehingga pemenuhan kebutuhan Listrik daerah terisolir adalah solusi tepat, mengingat pembangunan jaringan listrik oleh PLN sangat terkendala oleh jarak jangkauan dan medan yang berbukit-bukit, serta kawasan hutan dan lembah yang sangat mempengaruhi kondisi kelistrikan Kalimantan barat.

Pemerintah sebagai Pelayan Masyarakat, hendaknya menyediakan anggaran untuk pembangunan solar panel ini seperti dicontohkan oleh kabupaten lain, mengingat kebutuhan akan listrik di Kalimantan Barat ini sangat dielu-elukan masyarakat seluruh lapisan.

Jika ini diperhatikan oleh pemerintah, maka akan cepat perwujudan nasionalisasi dan kesejahteraan masyarakat, mengingat listrik termasuk kebutuhan dasar manusia selain minyak dan air.

Dengan listrik, masyarakat meningkat kesejahteraan, sehingga dengan adanya pemenuhan kebutuhan listrik, minat baca masyarakat, serta kebutuhan informasi yang tinggi membutuhkan kecerdasan masyarakat. Dukunglah pembentukan kesejahteraan masyarakat hingga pelosok tanah air, termasuk daerah terisolir, dimana mereka membutuhkan uluran tangan anda.

Jangan menunda Kapuas Raya, jika anda tidak bisa mendukung program Nasional Listrik Masuk Desa di Wilayah Kapuas Raya ini, jangan sampaikan opini Kapuas Raya hanya MIMPI. Buktikan anda mampu berbuat untuk Negeri tercinta.


"Solar Panel" Makin Murah

Antara - Senin, 7 Juni
Bandung (ANTARA) - "Solar panel" atau pembangkit listrik tenaga surya produksi dalam negeri semakin murah sehingga memungkinkan untuk dipergunakan lebih luas, kata Presiden Direktur PT Surya Energy Indonesia Nany Wardhani.
"Harga solar panel dan perangkat PLT Surya semakin murah karena penggunaan komponen lokal terus meningkat. Diharapkan ke depan bisa dipergunakan lebih luas lagi," katanya di Bandung, Minggu.
Ia menyebutkan, sebagian besar komponen pembuatan solar panel yang diproduksi oleh PT Surya Energy Indonesia (SEI), anak perusahaan PT Len Industries (Persero) Bandung, memang masih mengandalkan pasokan impor. Namun seiring pengembangan teknologi dan pengembangan komponen lokal, maka penggunaan komponen lokal untuk pembangkit listrik tenaga surya itu makin meningkat dengan kualitas yang bagus.
Ia mengakui, selama ini kendala penggunaan solar panel di masyarakat terkendala harga yang dianggap terlalu mahal. Namun bila dilakukan penghitungan dengan biaya penggunaan BBM untuk listrik, maka biaya pemasangan solar panel akan sebanding bahkan dari sisi ekonomis bisa lebih murah. "Fokus pemasaran untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan yang belum tersentuh listrik, kawasan itu masih cukup besar, khususnya di luar Jawa," kata Nany.
Menurut Nany, selama ini sebagian besar penjualan solar panel masih mengandalkan anggaran dari APBN dan APBD daerah. Selain dalam program elektrifikasi daerah yang belum terkena listrik, juga memenuhi kebutuhan untuk menghidupkan sinyal jalur kereta api di Sumatra dan di beberapa daerah di Pulau Jawa.
PT SEI mulai tahun ini juga fokus untuk melakukan penjualan ke pihak swasta, salah satunya menyiapkan energi untuk menghidupkan BTS-BTS milik provider telekomunikasi di daerah yang belum tersentuh jaringan listrik PLN.
"Tahun ini sudah memulai dengan memasang solar panel di beberapa BTS rural milik Indosat, ke depan akan dilakukan kerjasama dengan provider telekomunikasi lainnya," katanya.
Presdir PT SEI itu menyebutkan, PT Len Industries sebagai perusahaan induk dari SEI telah berpengalaman memproduksi solar panel. Bahkan sempat mengekspor perangkat itu ke Republik Madagaskar dan Republik Zimbabwe.
Sedangkan untuk meningkatkan penggunaan PLT Surya, kata Nany Wardhani, PT SEI terus melakukan pengembangan untuk mencari solisi efesiensi penggunaan lahan untuk penempatan solar panel. "Efektifnya penyerapan sinar ultra violet itu antara pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Di Indonesia tak ada masalah karena sinar mataharinya normal. Energi tenaga matahari tidak ada dampak negatifnya terhadap lingkungan," kata Nany Wardhani.
Sementara itu Kepala Dinas ESDM Jawa Barat, Taher Sastradiningrat menyebutkan Pemprov Jawa Barat sudah beberapa tahun terakhir ini memanfaatkan energi solar panel untuk kebutuhan energi dikawasan yang belum teraliri listrik.
"Pemprov Jabar menganggarkan pembelian sonar panel Rp5 miliar hingga Rp10 miliar setiap tahunnya, ditambah pembelial solar panel dari anggaran pemerintah," kata Taher. Ia menyebutkan, penempatan solar panel itu di daerah yang belum tersentuh listrik terutama di kawasan Jawa Barat bagian selatan.
Bahkan, di Kabupaten Sukabumi, pembangkit listrik tenaga surya mampu memenuhi kebutuhan 200 KK di kawasan itu dengan solar panel ukuran besar. "Biayanya memang lebih mahal jadi fokusnya untuk daerah yang belum teraliri listrik," kata Taher menambahkan.

dari www.tenaga-surya.com
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 09:50

Indonesia memiliki karunia sinar matahari. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan solar cells panel.

instalasi solar panelPembangkit listrik tenaga surya adalah ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).

Perkembangan teknologi dalam membuat solar panel yang lebih baik dari tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama, dan pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct Current.

Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar panel) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan pengusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar.
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya:

* Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
* Bersih, ramah lingkungan
* Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
* Praktis, tidak memerlukan perawatan
* Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Solar panel sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik. Umumnya kita menghitung maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:

* Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
* Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
* Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan 20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun.
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut:

1. Solar panel
2. Charge controller
3. Inverter
4. Battery


instalasi panel sel surya
Solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun). Jenis solar panel dapat di baca disini.

Charge controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai. Tegangan maksimun yang dihasilkan solar cells panel pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.

Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).

Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.
Diagram Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini terdiri dari solar panel, charge controller, inverter, baterai.

diagram instalasi panel surya

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa solar panel di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.

Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan mengenai kebutuhan daya:

* Jumlah pemakaian
* Jumlah solar panel
* Jumlah baterai

Perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat dilihat pada label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):

* Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour.
* Televisi 21": @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
* Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) = 1080 Watt hour
* Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
* Perangkat lainnya = 400 Watt hour
* Total kebutuhan daya = 3480 Watt hour

Jumlah solar cells panel yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga surya):

* Kebutuhan solar cells panel : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.

Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:

* Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2 = 6960 Watt hour = 6960 / 12 Volt / 100 Amp = 6 batere 100 Ah.
* Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour =20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17 batere 100 Ah.

Instalasi pembangkit listrik tenaga surya dapat dilihat pada gambar-gambar di National Geographic Indonesia.
Last Updated on Tuesday, 11 May 2010 03:25